Keterbatasan diri saya semenjak sakit membuat saya banyak duduk berpangku tangan. Sebab tak banyak kegiatan yang bisa dilakukan yang tidak akan menimbulkan pengaruh pada rasa sakit saya. Akibatnya, saya jadi semakin sering melongok dunia maya. Lalu dari situ saya menemukan sesuatu yang mengusik perhatian dan pemikiran saya.
Tentu tentang diri saya sendiri, sebab saya tak mau bertutur tentang orang lain. Saya merasa tidak pada tempatnya kalau mengorek-ngorek kehidupan orang lain yang tak bersangkut paut dengan diri saya. Sekali pun ada yang menarik untuk diketahui dari mereka, bahkan kemudian kita berkilah bermaksud mempelajari kasus yang terjadi di kehidupan mereka untuk pembelajaran, tapi tak saya lakukan.
Saya memang manusia yang unik, begitu pernah terlontar dari mulut orang-orang yang saya kenal di dunia nyata. Sering saya menangiskan kepedihan di dalam jurnal-jurnal yang saya simpan di dunia maya tanpa menutup-nutupi jati diri saya, kata mereka. Saya katakan tujuan saya hanyalah untuk membuang segala yang membebani batin setuntas-tuntasnya, agar tak ada yang keliru menilai dan menimbang-nimbang siapa diri saya. Sebab saya toch hanya manusia biasa. Pribadi yang punya kelemahan juga dan tentu tak lepas dari banyak kesalahan.
Tapi kiranya tidak demikian yang ada di benak para netter yang entah dengan cara bagaimana bisa menjangkau saya. Di sini, di dalam tempat persemayaman ini, ketika saya buka riwayat pembaca blog saya, banyak didapati kata-kata kunci yang menarik perhatian saya hingga menimbulkan tanda tanya yang mendalam. Ada apa kiranya diri saya sehingga mesin pencari yang menjadi motor penggerak hubungan sosial di dunia maya ini sering membawa kata-kata kunci yang diketikkan sembarang orang di sembarang tempat menuju ke rumah maya saya.
Seperti apa yang saya dapati sekarang ini. Ada sedikitnya dua kata-kata kunci yang membuat saya terperangah. Yang pertama berbunyi "apa si kunci kuat dan tabah" dan satu lainnya tertulis "jurnal pengalaman emosional post......." Kata kunci kedua tidak lengkap terekam di dashboard saya, tetapi saya yakin dia membicarakan mengenai postings yang sudah banyak saya rekam di buku harian elektronik saya ini. Naluri saya mengatakan demikian.
"Kuat" dan "tabah" merupakan label yang ingin dicari pembaca di luaran sana pada blog saya. Tak jelas benar alasannya, tetapi saya menduga-duga bahwa pencarinya menganggap saya merupakan makhluk yang kuat dan tabah di dalam menjalani ujian-ujian hidup yang datang berangkai sepanjang nafas mengaliri jiwa saya. Dari mana mereka tahu tentang pribadi saya tak jelas benar, namun yang saya rasakan mereka memiliki keterikatan dengan diri saya di masa lalu. Sehingga saya menganggap pencarinya berasal dari lingkungan keluarga saya sendiri, setidak-tidaknya teman-teman lama yang amat banyak dari berbagai kalangan.
Kalau dicari di internet, maka kira-kira seperti gambar yang saya temukan di atas itulah diri saya. Ada sisi-sisi gelap yang mengguncang kehidupan, tapi senantiasa saya lawan sebisa-bisanya dengan berpayung kepada Kehendak Illahi yang seringkali juga tak bisa saya taklukkan. Jadi intinya, saya hanyalah manusia biasa seperti kebanyakan manusia lainnya yang tidak punya kekuatan apa-apa di dunia yang luas ini. Hanya dengan bersandar kepada Allah melalui kesabaran dan ketawakalan saja saya tetap bisa bertahan.
Dulu ketika saya pertama kali mengalami masalah yang amat mengguncang batin, saya kerap bangun di tengah malam untuk mengadukan kepada Tuhan. Tak peduli dinginnya winter yang menurunkan salju untuk menutupi atap tempat tinggal saya, tetap saya gelar tikar sembahyang saya. Separuh menggigil saya sampaikan beratnya rasa yang nyaris tak tertanggungkan. Setelah itu saya buka kitab suci untuk menyusuri satu demi satu isi di dalamnya sampai saya menemukan Firman-FirmanNya yang menjelaskan mengenai perihal hidup dan kehidupan ini.
Apa yang saya lakukan sebetulnya didasari perenungan akan keadaan dan nasib orang-orang yang saya sayangi di sekitar saya. Anak-anak yang masih membutuhkan dampingan saya membuat saya bersemangat untuk bisa menerima dan menjalankan semua aturan main yang diinginkan Tuhan melalui Firman-Firman itu. Saya singkirkan egoisme yang tak bisa dipungkiri bermain-main di batin saya. Tentu saja terasa berat. Namun cinta saya kepada mereka mampu membius ego itu. Sehingga emosi saya teredam dengan sendirinya lalu melahirkan apa yang disebut orang sebagai ketabahan itu. Hasil yang saya tuai kemudian adalah mengalirnya kasih sayang yang tulus dari banyak pihak, terutama tentu saja dari anak-anak saya sendiri itu. Hingga sekarang, nyaris tak putus-putus.
***
Dunia maya memang unik. Tak hanya kedua kata-kata kunci itu saja yang tergores di riwayat pengunjung pada dashboard saya. Masih ada lagi kata-kata yang berkaitan dengan hal-hal yang menyangkut penyakit saya. Contohnya mengenai penyakit adenomyosis saya. Juga manfaat daun sirsak bagi kesehatan. Keduanya menjadi satu dalam kalimat "daun sirsak untuk adenomyosis". Juga mengenai persiapan, prosedur dan penanggulangan efek kemoterapi. Khusus untuk hal ini tak terbilang banyaknya kata-kata kunci yang masuk. Jika bukan karena dunia maya, mana mungkin kumpulan pengalaman yang saya tulis bisa dirasakan manfaatnya oleh sembarang orang bukan? Apalagi saya termasuk pribadi yang pasif, yang hanya akan berinteraksi jika saya amat tertarik kepada seseorang atau jika orang-orang datang menyapa saya terlebih dahulu. Sebab, sesungguhnya ada rasa rendah diri yang kadang menjerit dari dasar jiwa akibat tempaan persoalan yang dulu membebani saya. Jadi, saya yakini dunia maya memang punya keistimewaan sendiri. Dia akan menghubungkan setiap orang yang menjejakkan kakinya di sana baik disadari maupun tidak.
Inilah adanya saya di dunia maya. Agaknya banyak yang mengira saya punya segudang pengalaman. Lalu mesin pencari fakta pun senang menunjukkan blog saya kepada mereka. Padahal siapa lah saya ini. Hanya manusia yang terbuat dari seonggok daging biasa, yang ke dalamnya ditiupkan ruh oleh sang Maha Pencipta. Tak ada bedanya dengan anda sekalian bukan? Selanjutnya, marilah kita teruskan hubungan kita meski tak secara kasat mata dan tidak juga menjadi hubungan pribadi. Silaturahmi itu selalu menyenangkan untuk dinikmati selagi hidup baik di dunia maupun kelak setelah kita menutup mata. Sebab dengan banyaknya teman semasa di dunia, akan mengalir menganak sungai bagai bah doa-doa baik bagi kita di akhirat kelak.
ular dan masjid di singapur. dua kata kunci itu yang paling banyak dicari pengunjung rumah maya saya, bunda :)
BalasHapusSebab jeng Dian dulu penduduk Singapura sih ya? Di saya nggak ada satu pun yang cari Singapura deh.
Hapusiya bunda... dua postingan ini:
BalasHapushttp://www.adventurose.com/2013/02/daftar-mushola-di-singapore.html
http://www.adventurose.com/2013/01/daftar-masjid-di-singapore.html
yang paling sering dicari pengunjung blog saya :)
Oh postingan yang itu ya? Saya perasaan juga masuk deh ke postingan itu.
Hapusga tahu gimana cara postingan kita bisa "kebaca" dengan kata kunci via wordpress deh..
BalasHapusini klik bundel di google aja nongolnya banyak..
Oh masa' sih nongolnya banyak? Berarti postingan saya udah lumayan banyak ya? BTW yang bikin saya heran, mereka yang masuk ke tempat saya dengan key words selain bundel itu.
HapusApa kabar jeng Tin? Happy week end ya, hari ini mau kemana? Kopdaran lagi kah?
kalu ketik bundel-jandra keluarnya banyak postingan mbakjulie.. juga postingan beberapa teman yang se-link sama mbakjulie..
Hapuskalu ketik bundel aja, keluar lebih banyak.. ada wiktionarynya ada artikata bundel ada olimpiade bundel, ada nama manuel bundel.. :D
sabtu kemaren kopdar demo masak mbak.. dapat goodiebag segambreng.. sabtu beso juga demo masak..
Hihihihii.... bundel kan memang ada artinya. Jaman dulu kalo majalah ibu saya udah kebanyakan dibundel setahun-setahun biar nyimpennya nggak berantakan. Jadi sekarang pengalaman saya ikutan aja saya bundel di blog hehehehe........
HapusSaya lama gak ngeblog bun. Paling sebulan sekali posting dan belum bisa blogwalking nih
BalasHapusIya nih saya sampe kangen kabarmu. Tapi saya ngerti kok perhatiannya kan lagi tersita untuk ngurusi bayi Enju toch? Selamat berbahagia ya nak Von, salam untuk mas Ihwan.
BalasHapusapa kabar bun? Kangeen deh
BalasHapus-eRie_
Aih ada tamu kehormatan, jadi malu. *salaman dulu*
HapusKabar saya biasa aja tuh, kayak dulu kayak apa yang saya tulis di sini selama ini. Apa kabar nak Erie? Semoga sehat selalu ya. Salam kangen juga lama kita nggak berinteraksi, sebetulnya saya juga kehilangan kehangatan rumah kita yang dulu lho.