Keluh yang bernama pedih itu kini datang satu-satu
Dan bara api pun redup
Cintaku hilang menuju sangkarnya yang dulu
Di batas senja ini
Kau ukir namamu wangi
Tinggalkan aku
Yang masih menyusuri jalanku
Yang panjang tak berbatas
Sendiri
Guruku,
Peluk aku untuk yang terakhir kali
Biarkan aku mencumbui candamu yang hangat
Agar perjuangan kita tak hanya tinggal sia-sia
Berteman kebijakanmu yang lekat di sini
Menegakkan kebenaran yang pelu ada
untuk mengisi kehidpan kita
Sebulat tekad
Yang lekat pada hayat
-ad-
Wien, sembilan belas april sembilan tiga
Kepada mentorku SN dan NS
lagi jatuh cinta?
BalasHapusBukan, ini saya buat waktu perpisahan dengan boss saya di Dharma Wanita yang suaminya masuk pensiun.
BalasHapus