Powered By Blogger

Rabu, 30 Januari 2008

DI DJUANDA ENAM BELAS

Rumah tua, kukuh tegak tapi angkuh

Gereja kuna, lama menatap lurus pandang ke sorga

Perempatan jalan, sepi, sepi namanya

 

Di sini cintaku bersaksi

Bulan makhdum mabuk kepayang

Cintaku, sayang, hanya kuberi

Pada siapa bisa abadi

 

-ad-

 

Bogor, sembilan maret tujuh empat

Kepada mas Tri

cintaku sejati

 

7 komentar:

  1. mas tri pasti bangga kl baca ini

    BalasHapus
  2. Enggak tuh, dia model orang cuwek, gimana lagi.........

    BalasHapus
  3. tujuh empat... umurku baru 11 tuh Bu... ibu udah cinta cinta an ... he he... gereja di juandanya yang di depan SMA bukan bu?

    BalasHapus
  4. Betul, saya sama bapaknya anak-anak alumnus SMA 1. Kenalannya sih di pramuka, tapi terus saya ngikutin masuk SMA 1 jadi nyangkut sampai tua, insya Allah.

    BalasHapus
  5. wah...hebat yach Ibu..bisa berpuisi..bagus puisinya Ibu...saya suka juga sastra Ibu..Kebetulan saya pernah menjuarai beberapa Lomba menulis...bahkan pernah tingkat nasional...kemarin saya Juara I Lomba Esai tentang Leuser yang dibuat oleh Yayasan Leuser Internasional (YLI)..kata panitianya, saya mengalahkan lulusan S3...padahal saya sendiri masih berusaha untuk menyelesaikan S1 di Fakultas Hukum Unsyiah Banda Aceh...

    mungkin kebetulan yach Ibu...saya suka menulis juga Ibu...sekarang saya sambil kuliah, bekerja sebagai wartawan di Banda Aceh...yaa mungkin kita anak orang miskin yach Ibu...kuliah sambil kerja...walaupun terlambat selesai..asalkan lulusan n punya pengalaman yang bisa di andalkan...saran saya Ibu...puisi Ibu bisa dikirim ke Media Nasional di Jakarta, karena hari minggu ada kolom budaya, mungkin bisa dimuat...Ibu pasti banyak inspirasi untuk menulis yach, karena pernah mengunjungi banyak tempat...

    BalasHapus
  6. Ini 'kan cuma cara saya "nembak" pada waktu itu. Sebagai perempuan rasanya nggak etis kalo "nembak langsung" kan gitu ya?

    BalasHapus
  7. Alhamdulillah, ibu bahagia bersama pencapaianmu. Ibu doakan semoga makin bagus lagi. Kita butuh penulis-penulis muda yang bisa menghasilkan karya yang jernih, tanpa bahasa yang rumit. Ibu nggak pernah jadi juara apa-apa. Cuma waktu masih SMP dulu, pertama kali kota Bogor menetapkan tanggal ulang tahunnya, karangan ibu dipakai oleh panitia ulang tahun kota Bogor untuk pesta menandai Hari Jadi Kota Bogor. Katanya, untuk menunjukkan bahwa remaja Bogor juga bisa berkarya, gitu...... Terus berkarya ya nak. Pssst!! Habis dari Unsyiah, melamar ke Deplu aja, jadi diplomat asyik lho, selain langsung bersentuhan dengan masyarakat kita juga bisa lihat-lihat berbagai penjur dunia.

    BalasHapus

Pita Pink