Powered By Blogger

Jumat, 19 April 2013

KEINDAHAN SABAR




Seperti yang sudah saya ceritakan di jurnal berseri yang saya tulis sebelum ini, saya akan menerima bantuan dari Pemerintah Daerah untuk pengobatan penyakit kanker payudara saya hari Sabtu (20/04) lusa yang direncanakan disampaikan langsung oleh istri Walikota kami. Bantuan yang sungguh tak terduga ini amat mengejutkan saya dan anak-anak. Pasalnya kami tak pernah datang menghadap langsung ke kantor Walikota, dan kenal pun tidak dengan beliau beserta istri. Tapi begitulah nyatanya, entah mendengar dari mana mengenai kesulitan kami maka beliau berinisiatif untuk memberikan bantuan yang amat berharga ini.

Ternyata menurut teman-teman saya di Dharma Wanita Kementerian Luar Negeri, banyak teman yang tengah bertugas di luar negeri juga mengirimkan bantuan di luar rencana kami. Dana yang jumlahnya boleh dibilang cukup besar untuk ukuran kantung ibu rumah tangga itu, tadi siang telah dikirimkan langsung kepada kami melalui Jakarta. 

Adapun keinginan mereka membantu didasari tulisan-tulisan saya di buku harian elektronik ini yang rupanya telah terpantau luas oleh mesin pencari google sehingga terlacak oleh mereka. Semula mereka tidak menyadari siapa pemilik dan penulis buku harian ini. Akan tetapi setelah mereka membaca banyak akhirnya mereka menyadari bahwa penulisnya adalah satu di antara mereka, yakni saya yang kini sudah berada di luar keanggotaan DWP. Bahkan putri teman saya yang bekerja di sebuah lembaga internasional di New York, Amerika Serikat pun membaca hingga akhirnya mengontak orang tuanya yang tengah bertugas di Amerika Tengah untuk menanyakan kebenaran dugaannya. Setelah ibunya menceritakan ihwal saya panjang lebar serta upaya penggalangan dana yang tengah mereka lakukan untuk saya, sang putri kemudian menyatakan ikut menyumbang. Zakat hartanya diserahkan ke tangan saya lewat ibunya berikut sumbangan dari teman-teman di DWP yang sedang bertugas di New York. Dan tak hanya itu, teman sekampung saya yang sedang mendampingi tugas suaminya di Amerika Selatan pun mengontak teman saya ini untuk menitipkan sumbangan ibu-ibu di perwakilan yang dipimpin suaminya sebab beliau ternyata juga diantarkan google ke rumah peristirahatan saya ini. 

Subhanallah! Sungguh mengharukan, campur menakjubkan tentu saja. Apalagi menurut teman di Jakarta masih ada sejumlah sumbangan lagi dari teman-teman di negara lain yang sudah diterimanya untuk menunggu saatnya diserahkan ke tangan anak-anak saya sebagai dana cadangan perawatan saya. 


Bersama teh Nanan, mbak Sandra dan Ceu Titi (18/04)

Kemarin teman-teman saya di Jakarta datang menyampaikan dana itu ke rumah termasuk teman dari Amerika Tengah yang membawakan titipan putrinya dan teman di Amerika Selatan itu tadi. Sambil mendengarkan cerita saya soal rencana pemberian Kartu Jamkesda dan bantuan dana YKI dari istri Walikota, teman saya meneteskan air matanya. Semua sama tercenung, termangu menunjukkan wajah terheran-heran karenanya. 

"Jika Allah berkehendak Lik, tak ada yang bisa menghalang-halangi rizki yang dihadiahkanNya untukmu," begitu teh Nanan yang tertua di antara kami menyampaikan pendapatnya. 

Saya percaya benar akan hal itu. Sebab menilik QS Al-Ankabut ayat ke-62, tertulis demikian, "Allah melapangkan rizki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dia (pula) yang menyempitkan baginya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." Tafsir ayat ini menurut ahli agama adalah bahwa lapang sempitnya rizki sesungguhnya hanyalah ujian bagi ummat manusia. Karena Allah Maha Mengetahui dan Maha Luas pengetahuanNya, maka Dia akan memberi atau menolak permintaan seseorang sesuai dengan hikmah (kebijaksanaan) dan kemaslahatan (guna) nya. Dan karenanya kelak ketika saya sudah menerima bantuan itu nanti, sebaiknya saya tidak menyia-nyiakannya atau memamerkannya untuk bersombong-sombong kepada para penderita kanker lainnya yang tak seberuntung saya menerima bantuan pengobatan yang terkenal mahal itu.

Pendapat teh Nanan teman saya tadi didasari ingatan akan alasan awal penggalangan dana untuk saya di kalangan teman-teman. Waktu itu mereka mendengar bahwa saya menderita kanker payudara yang tak tertangani dengan baik disebabkan keterbatasan dana. Walau saya sudah berobat herbal pada sinshe yang saya akui membawa manfaat antara lain terjaganya stamina serta tak menyebarnya sel kanker di tubuh saya, tetapi akhirnya penyakit saya meruyak juga disebabkan faktor pikiran yang berat. Untuk diketahui, penderita penyakit apa saja termasuk kanker tak boleh berpikir keras. Namun masalah pengobatan ini mau tak mau mengganggu ketenangan batin saya. Dan ketika penyakit itu memburuk dengan cepat maka sinshe yang merawat saya menyatakan angkat tangan lalu menyuruh saya berobat ke dokter sehingga saya semakin kalut memikirkan biayanya. 

Anak-anak saya berupaya mengetuk hati sanak-saudara kami tapi nyaris tanpa hasil. Bahkan orang terdekat mereka pun menutup mata hatinya untuk kami. Maka uluran bantuan dari Pemerintah Daerah yang akan saya terima ini, menurut teman-teman saya merupakan balasan atas kesabaran saya dan anak-anak di dalam menerima ujian dariNya itu. Ceu Titi yang khusus datang dari Amerika sampai berurai air mata menyadarinya lalu menyukuri semua itu.

Ya, teman-teman saya kalau dipikir-pikir benar adanya. Dulu begitu mudahnya "seseorang" mencibir sambil menolak membantu kami. Bahkan pihaknya mengeluarkan kata-kata yang menusuk perasaan. Tetapi kini, ternyata Allah menghapus luka hati kami sedemikian mudahnya tanpa diminta. Bantuan itu datang mengalir lewat tangan orang lain yang bukan sanak saudara kami. Sedangkan sebaliknya, mereka itu nampaknya sedang berupaya keras untuk mencukupi kebutuhannya sendiri yang nyatanya memang sangat jauh di atas standar kehidupan kami sampai mereka terpaksa harus jungkir-balik tidak menentu. Itulah hakekat ujian Allah kepada ummatNya.


Bersama dik Zsizsi, kak As, mbak Moeliek, dik Ilok dan dik Sally (19/04)


Bersama Ade istri penggagas blogger ASEAN (17/04)

Bernasib untunglah saya. Sebab selalu ada cinta dan kasih sayang yang senantiasa menyertai perjalanan hidup saya baik dalam suka maupun kepahitan. Maka di tanganNya saya percaya, semua akan diatur dengan baik untuk kenikmatan siapa yang mengabdi dan menghamba hanya kepada Allah Subhanahu wa taala. Alhamdulillah!

22 komentar:

  1. Semoga Alloh selalu memberi berkah bagi mereka yang berhati mulia.. amin

    Semangat ya bun.. para sahabat akan selalu mendoakan yang terbaik untuk bunda..:-)

    *peluk..*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amin-amin-amin. Semoga Allah mengijabah.

      Salam hangat untuk nak Rin, semoga selanjutnya sembuh dan sehat betulan ya.

      *peluk balik*

      Hapus
  2. Doa ku ... bu Lilik segera sehat dan bahagia selalu. Much Love buat bu Lilik

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga itu yang terjadi berkat dukungan moral semua teman-teman dan saudara yang senantiasa menyayangi saya. Terima kasih atas kunjungannya yang indah ya dik. Semoga kita masih bisa ketemu lagi. Bu Putu katanya masih ingin nengok lagi lho, barangkali nanti dengan bu Iwan. Sudah jadi kontak beliau ya?

      Hapus
  3. Mbaaak.....yang baju kuning persis pendeta Shaolin deh....amittabaa.... :))
    Semangat....semangat...!!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha........ itu kan memang pendeta. Tapi saya pede abisssss deh.

      Hapus
  4. Subhanallah. Allah luar biasa kuasaNYA. Sampai netes air mata Bu, saya walaupun nggk mengikuti tulisan Ibu sejak menulis serial tentang sakit kanker ini di Multiply, hanya mengejar tulisan Ibu di blog sekarang (itupun tak dari awal sepertinya) tapi saya berusaha terus mengikuti dan skrg jadi merasa ikut terbawa bahagia, makin kesini makin terlihat betapa Ibu bisa melalui semuanya semakin mudah, semoga begitu seterusnya ya Bu, sampai kesembuhan itu benar2 Ibu dapatkan kembali, diganti Allah dgn kesehatan yg lebih baik lg dari kesehatan yg pernah dimiliki sebelumnya. Aamiinn ..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tuh kan neng Winny kayak teman saya yang datang khusus menyampaikan bantuan dari Amerika Tengah?! Dia juga nangis karena tahu bagaimana saya berupaya keras mencari dana atau alternatif pengobatan supaya saya bisa menangani penyakit mematikan ini dengan baik.

      Saya memang ditakdirkan nggak boleh nyerah sepertinya. Karena kalau saya nyerah, anak-anak saya akan "sebatang kara" lagi pula percuma saya dijadikan motivator untuk teman-teman saya khususnya dan penderita lain umumnya.

      BTW naskah yang di Mp saya pindah ke HD saya di rumah aja kok jadi kalau mau dibaca yang lengkapnya mesti baca dari PC di rumah saya. Semoga neng Winny dan adik-adik serta anak-anak tidak abai terhadap pentingnya menjaga makanan serta berolah raga ya. Senantiasa sehat selalu, itu doa saya. Cancer wouldn't catch you by then!

      Hapus
  5. Pelangi di balik awan.
    Pelanginya udah mulai keliatan sekarang ya, Bund....
    Semoga ke depan jalan kesembuhannya makin lapang kebuka. God bless you, Bunda sayang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ternyata setelah hujan ada yang indah di baliknya sana ya ci? Saya beneran merasakan keindahan itu, makanya saya bersujud syukur dan sharing di sini supaya semua penderita bisa bersabar dan terus berupaya menggapai kesembuhannya. Allah Maha Kasih, bukan?

      *hug and kisses!*

      Salam untuk kokoh dan anak-anak cerdas di rumah Cipie, ya!

      Hapus
  6. bundaaaaa... maaf baru berkunjung
    selama ini pakai hp. perutnya tertekuk kalau kebanyakan pakai pc bunda. kalau pakai hp terbentur captcha yang dipasang disni bun :(
    hiks kebanyakan alasan. yang penting sekarang sudah berkunjung ya buuuuuun...

    alhamdulillah ya bunda kesabaran itu berbuah sangaaaat manis
    kalau kita percaya dengan Allah tidak pernah ada yang salah ya bun.
    kata suami saya, hanya orang-orang tidak beriman yang dalam kesempitan meragukan kuasa ALLAH.

    saya mau pinjam beberapa foto dari sini ya bunda buat jurnal saya di wp ;) nanti

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya begitulah yang saya pahami di dalam pemikiran "dangkal" saya. Salam hormat untuk abang ya nak In kalau nanti kontak ke Papua.

      Hapus
  7. senang banget bacanya, banyak teman banyak rejeki.. banyak yang sayang mbakjulie, selalu dan selalu..
    pelukpeluk.. jangan banyak pikiran ya mbak..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Inilah keadaan sesungguhnya pada istri para diplomat kita, corps d'esprit nya masih sangat kental. Bayangkan, anak-anaknya teman aja pada menyalurkan zakat penghasilannya ke saya, walau kami sudah lebih dari sepuluh tahun nggak saling jumpa. Belum lagi dari angkatan-angkatan lain (corps diplomatik serupa dengan korps tentara jeng) juga tergerak bantu saya hanya gara-gara Google bawa mereka ke rumah maya ini.:-)))

      Hapus
  8. "Allah melapangkan rizki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dia (pula) yang menyempitkan baginya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."

    benar2 ya bunda kalau allah berkehendak, rezeki dan bantuan bisa datang dari arah manapun.
    ikutan bahagia membacanya bunda.

    peluk dan doa dari jauh untuk kesembuhan bunda...

    salam
    /kayka

    BalasHapus
    Balasan
    1. Eh besok paginya tausiyah di salah satu stasiun TV bilang gini, tengok QS Al Israa ayat 7, intinya kebaikan dibalasNya dengan kebaikan (tanpa diminta) yang setimpal dan kejahatan pun juga demikian. Lengkapnya ayat ini awalnya gini bunyinya, "Jika kamu berbuat kebaikan, berarti kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri, dan jika kamu berbuat kejahatan maka akibatnya juga bagi dirimu sendiri..........." Subhanallah, masya Allah, Tuhan kan Maha Tahu ya kan kak?!

      Saya terus merasa ini panduan lagi dari Allah Swt bagi saya supaya saya lebih mencintai Qur'an dan mempelajari makna isinya. Yuk kita terus saling belajar dan saling mengingatkan ya kak. Terima kasih lho sudah ngajak saya berteman.

      Hapus
  9. iya bunda saya berterima kasih sekali bunda kadang suka menyelipkan bagian2 yang menyirami rohani ini...

    sama2 bunda yang sudah menerima saya disini :)

    salam
    /kayka

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dasarnya saya seneng punya temen banyak kok kak hahahaha...........

      Hapus
  10. Teh Julie sexy tanpa rambut..hehehe
    Ngga berkurang cantiknya Teeeeeeeeh..... inget dulu rambut saya juga porotol-porotol hehehe

    Peluuuuk teh JUliee...sehat..sehat dan sehaaaat...aamiin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aeh......... kapan istri kedahna mah gaduh rambut nya? Tapi keun we lah asal sehat deui. Na kunaon de Dewie kantos protol-protol?

      Hapus
    2. Aahhh ngga semua harus punya rambut teh Juliee... malah ternyata tambah sexy hihihii

      InshaAllah sehaaaaat....rambutnya nanti makin cantik teh Julie..liat deehh.

      Aaahhh itu mah kisah masa laluuuu.... hehehe

      Hapus
    3. Sumuhun nya, biasana gomplok deui engke ge. Nuhun ah.

      Hapus

Pita Pink