Powered By Blogger

Kamis, 31 Juli 2008

TUTORIAL feat John Lennon




Anakku lelaki yang tertua, dari kecil memang unik. Belum umurnya setahun, dia sudah mulai bisa bicara dengan jelas. "Baba-baba" itu selalu yang diucapkannya setiap pagi ketika umurnya baru tujuh bulan. Maksudnya, memanggil bapaknya.

Semakin besar bicaranya tentu saja semakin baik. Tidak ada kata yang tak jelas. "R" diucapkannya secara benar, kecuali "K" yang akan berubah jadi "T". Dengan gayanya yang khas berupa loncatan-loncatan kecil dan tepuk-tepuk tangan, dia akan bernyanyi menirukan lagu-lagu yang kami dengarkan dari piringan hitam atau cassette. Saaat itu, CD atau cakram digital belum lahir di dunia ini.

Masih terbayang di mataku, dari atas strollernya atau rocking chair, dia akan bertepuk-tepuk sambil mendendangkan shalawat nabi yang sering kudendangkan juga. Memang, semua kehamilanku tidak pernah lepas dari acara mendengarkan musik maupun cerita. Biasanya aku akan memutar musik-musik lembut atau religius sambil mengusap-usap perutku yang berisi janin. Atau lain kali, aku membacakan dongeng-dongeng untuknya dengan intonasi yang lembut.

Karena itu tak heran, anakku segera hafal lagu "Ambilkan Bulan" bahkan lagu kebangsaan yang dilafalkannya sebagai "Iraya-iraya" karena tentu saja terlalu panjang diucapkan untuk otak seorang bocah dua tahun.

Pada masa itu kami baru kembali ke Indonesia dari tanah kelahirannya di Kanada. Dan televisi yang ada hanyalah TVRI yang menyala setiap pukul empat sore diawali dengan penanyangan bendera kebangsaan dengan iringan Indonesia Raya. Ajaibnya, setiap kali terdengar, dia akan menghentikan kegiatan apapun, lalu berlari ke muka televisi kami, bersikap sempurna dan mulai mendendangkan "Iraya-iraya" sampai habis

Andriarto, anak kesayangan kami. Yang dengan polosnya selalu menimpali pembicaraan orang-orang dewasa di sekitarnya, termasuk ketika ayahnya mengobrol dengan teman sejawat mengenai umur pensiun. "Umur satu," sahutnya tiba-tiba sambil memperhatikan sang ayah. Dia benar. Umurnya ketika itu memang baru satu tahun. Menggelikan!!

Andri-ku. Kemudian dia suka meniru-niru lagak Yon Koeswoyo dan Nomo Koeswoyo sambil menggebrak kesana-kemari dengan tangan kosong. Di lain hari, diterjemahkannya lagu "Bahagia dan Derita" milik mereka ke dalam bahasa Perancis, dan konon diperdengarkannya di kelas dengan membunyikan keyboard mainannya. Sungguh mencengangkan. Padahal, di antara kami tidak ada yang berbakat main musik atau mempelajari musik. Keyboard itu, di tangan kami hanya berfungsi sebagai melody, sebab tak ada pengetahuan kami mengenai accord.

Tapi anak-anakku memang pribadi yang unik. Mereka tak ada yang mau menekuni musik dan mengambil kursus. Mereka lebih tertarik pada dunianya sendiri, berkurung di dalam kamar dan menuruti kata hatinya.

Sampai suatu hari, aku menerima SMS dari guru bahasa Indonesianya di SMA yang menceritakan bahwa dia tengah menyaksikan anakku mengisi pentas seni perpisahan di sekolahnya. Dan lagu yang dibawakannya adalah lagu-lagu John Lennon, dengan iringan band sungguhan yang sengaja disewakan panitia untuk memenuhi keinginan kawan sekelasnya yang mengajukan dia untuk mewakili kelas mereka sebagai pengisi acara.

Aku sempat tidak percaya. Tapi, mau tidak mau aku harus meyakininya juga. Sebab, khusus untuk acara hari itu dia telah minta ijin menjahitkan jas baru di penjahit spesial terbaik di kota kami. Padahal, telah kukatakan bahwa dia tak perlu membuat jas disana, sebab penjahit langganan mereka telah bersedia menjahitkannya. "Ibu nggak ngerti maksudku. Hanya oom Amen yang bisa menjahitkan sesuai disain yang kubuat," katanya ketika itu.

Dengan penasaran kubongkar kopernya, segera setelah dia datang berlibur ke Singapura sambil menunggu pengumuman penerimaaan mahasiswa baru tahun 2006. Kudapati sebuah piringan cakram bertajuk "Perpisahan Siswa-Siswi SMA Negeri 6 Bogor" dengan sampul sepotong wajah anakku. Kami berebut menyalakan perangkat video, dan menunggu apa yang akan terhidang di layar.

Astagfirullah!! Bumi bergoncang! Anakku berdiri di kelilingi para pemain musik dengan kostum baru kebanggaannya itu. Tak lama kemudian, kami dengar intro lagu The Beatles diikuti suara anakku. Dan, seirama deru-debam musik, anakku seperti kesetanan di atas panggung. Sementara itu, di seputar panggung, kamerawan menangkap teman-temannya berdiri merangsek, menyodorkan kamera dan telepon genggam mereka sambil bersorak-sorak. Ya Tuhanku! Jeritku. Di sudut ruang kulirik anakku terdiam memaku. Seakan menanti reaksi kami, terutama tentu saja reaksiku.

Selesai dengan sebuah lagu, muncul lagu kedua lengkap dengan gaya panggung heboh yang dilengkapi hentakan-hentakan kaki. "Mas Dri, kamu tidak sopan!" jeritku sambil menghunjamkan mata padanya. Dia diam tak menjawab. Sedangkan ayahnya cuma tersenyum-senyum dengan si adik. "Ibu baru tahu," kata mereka. "Pak RT bilang, kalau tujuhbelasan setelah kita tinggal pergi, dia menjadi maskot RT kita dengan penampilan panggung yang begini. Biasanya, dia didandani tante Harsono, dan menang lagi, di tingkat RW." Kata si bungsu mencibir padaku lalu menyunggingkan senyum dan memincingkan sebelah matanya pada si kakak.

Aku geleng-geleng kepala. Bahkan sampai minggu lalu, ketika dia menyuruhku membuka youtube untuk "menjumpai" dirinya dikala rindu. "Jangan pernah menilai seseorang dari penampilan fisiknya. yang penting kupersembahkan nilai-nilai yang cukup untuk meraih masa depanku" Begitu tuturnya di SMS. Suamiku setuju. Maka, akupun terpaksa membagi pengalaman ini dengan komunitas Mp-ers teman-temanku. Inilah anakku, apa adanya............ Seorang mahasiswa di Universitas Negeri di Jatinangor, Sumedang sana.

42 komentar:

  1. wahahahaha....
    udah liat berkali2 masih wahahaha terus nih..
    bener2 heboh hebring...

    BalasHapus
  2. Gokil bin tengil!!

    Ini pun saya postingin karena ada yang nyuruh.

    BalasHapus
  3. wogh..
    Cadas niy..
    Bnr2 GokiL..
    he he he..

    BalasHapus
  4. wah "kekelen.com" bu, Raina sampe bengong ngelihatin mas Andri hihihi. Tapi vidionya putus2 , aku yakin habis nyanyi pasti mas adri jadi plong, nggak ada beban di pikiran lg.

    BalasHapus
  5. Kalo ada teman ananda alumnus SMA 6 di IPB sekarang, boleh tanya........

    Mereka saksi matanya. Kenal anak Taman Pagelaran namanya Anita? Lha, itu salah satu saksi mata!! Dan tentu saja si Brian!

    BalasHapus
  6. Iya mungkin begitu. Ha....ha....ha.....

    BTW keponakan-keponakan kecilnya pernah sampe nangis kejer gara-gara dia nyanyi ngedan gitu di pesta kawinan. Gokil!!

    BalasHapus
  7. Bu, itu bukan memalukan. Itu namanya rocking / ngerock. En, itu berarti penjiwaannya sangat dalam.

    BalasHapus
  8. He he he.....bagus loh. Perlu dikembangkan!!

    BalasHapus
  9. mas andri nge-rock banget budhe ....
    sukses ya buat mas andri ...

    BalasHapus
  10. Jeng, tak ada salahnya bila anak suka dengan lagu seorang artis, apalagi seorang yang terkenal diseluruh dunia seperti JOHN ENNON dengan lagu IMAGINE- nya, berarti Andri itu hatinya lembut dan bagus, karena John Lennon pun begitu, walau rambutnya juga dulu gondrong, per-tama2 aneh kayaknya yang ternyata justru group nya THE BEATLE disenangi orang2 juga diseluruh dunia. Bila Andri sudah ada bakat begitu, kenapa tidak kuliah mendalami musik saja? Cuma pandangan lho, walau belajar musik itu bisa sambilan juga sambil sekolah/ kuliah. salam ya.

    BalasHapus
  11. Verry good, veey kind ya nak? manggut-manggutlah di dalam kain......

    Hoi!! I love you! Every night I put you in my dream, so rasanya ibu masih memelukmu seperti biasanya dulu....... Inget lagu "Babendi-bendi" itu kan?

    BalasHapus
  12. Heh iya tuh kata diriny sih gitu.

    maknya aja yang kuno dan sedikit ndeso...........

    BalasHapus
  13. Iya memang nggk salah. Tapi kan mbok ya rada patut gitu lho........

    Makny juga nyanyi dari dulu (budhe kan juga saksi mata toch?) tapi penampilan rada rapi lah gitu.......

    BalasHapus
  14. Nuhun pak. Punten ah, ngembanginnya pake apa ya? Gist, ragi, atau soda kue? Maklum ibunya mah juru masak alias bibi dapur, jadi taunya alat-alat pengembang cuma itu........ *bingung. tolong pak kyai*

    BalasHapus
  15. Bnyk koq tmn aLumnus sana..
    Iapz,, ntar d tanyain d..
    he he..

    BalasHapus
  16. I love you mom but penampilan yang "CLEAN" atau "FORMAL" itu udah gak baku, gak lagi selalu dipandang lebih baik... Hayo, ibu kena! We have to judge people based on their quality within. Lagi pula, orang2 zaman sekarang lebih suka penampilan yang lebih casual. Itu lebih "lepas", apa adanya, jujur, lugu, apalah itu istilahnya........ Sori ya Mom.. Love you!

    BalasHapus
  17. Woi!! You right!! Wah, jadi makin cinta aja nih ibu sama kamu.

    maafin yah, kadang-kadang memang orang tua tuh suka lupa nglepasin kaca mata tuanya...........

    BalasHapus
  18. hikss

    warnet ini ga bs play vidoe.. :(

    :(

    BalasHapus
  19. waduh2...saya seneng banget liat pola hubungan antara ibu anak ini.....so relief........buat mas Andri....go go rockin'......kagem bu Julie, come on come on baby...twist and shout......he he he.....salut nih ibu mau ngikutin perkembangan jaman.....two thumbs up for u ibu Julie sayang.....

    BalasHapus
  20. Ha....ha....ha....ha..... bukannya malah jadi diketawain orang ya jeng? Ada nenek-nenek koq nggak tau diri. Nggak nauin tuanya..........

    BTW dari dulu saya memang biasakan anak-anak saya menyukai segala jenis lagu. Makanya setelah dewasa, yang terjadi ya gini......

    BalasHapus
  21. Ada pepatah" Buah Jatuh Tak akan jauh dari Pohonnya"Si Bandar Jakarta dari Cape Town menurunkan bakat menyanyi ke John Lenon dari Jatinagor Sumedang.Betul nggak jeng?

    BalasHapus
  22. Oh gitu ya bu? Saya nggak berbakat nyanyi. Cuma bisa menyanyi (karena harus bisa, sebagaiman teman-teman kita yang lain).

    Yang bikin saya surprise lihat anak saya, "penthalitan"nya itu lho bu...... beda sekali dengan gaya emaknya yang "statis".

    BalasHapus
  23. andri ngerock :D
    hebat de!
    kakak jadi ikut lompat² disini :)
    bunnnn, ini yang namanya ROCK :D
    heheheheh

    BalasHapus
  24. wow laguna babendi bendi geningan...
    aku kenal lagu itumah hehehehe....
    btw vidiona lom kebuka neh....

    BalasHapus
  25. Iya tuh bu. Saya dulu demen banget nyanyiin lagu itu (lagu daerah Minang ya?) soalnya bisa dipake ngayun-ayun anak kalo mau bobok.
    Soal video, kalo udah ketonton, kaget sendiri. Soalnya make gedebugan!

    BalasHapus
  26. Kak, kalo Andrie ngerock, kakak ngeblues aja., biar jadi rok n blus trus dipake sama kakak, cantik deh jadinya.........

    BalasHapus
  27. tante, saya yang main bass dibelakangnya andri...

    BalasHapus
  28. Tapi tante, saya sih kalau ngelihat andri diluar main musik, kalem dan berwibawa gitu..

    BalasHapus
  29. Oh, masya Allah. Terima kasih ya mas Indra mau berteman dengan anak saya.
    Dia tuh termasuk anak unik. Sahabat setianya nggak banyak, sebab dia memang kalo cari teman diseleksi bener. setahu saya cuma seorang teman dari SD sampai SMA yang kemudian pisah di Universitas karena dia pemain sinetron (Yusar Brian Sadela). Sekali lagi surprissed buat saya. terima kasih mas Indra.

    Besok di kelas boleh ditanya sama dia apa dia "kenal" saya, ha...ha....ha....

    Mas Indra keren sekali tuh main musiknya. Anak-anak saya nggak ada yang bisa main musik. Kami bertiga cuma bisa bunyiin melody. Makanya saya dengan si bungsu cuma bisa main melody kulintang dan arumba doang.

    BalasHapus
  30. Iya, itulah uniknya dia. Di rumahpun dia jadi "penasehat" keluarga. Semua orang dengan problema lari ke dia untuk curhat dan alhamdulillah sih bisa ditenangin sama dia.

    Di kampung kami, semua orang kalo tujuhbelas Agustusan juga mengandalkan dia buat gerak kesana-kesini. Sampe kalo dia nggak pulang, dipanggil-panggil pake SMS. Bingung tante sendiri........

    BalasHapus
  31. ini yah Bu?
    DC Donlot dulu yak
    kalau langsung suka putuz2 :)

    BalasHapus
  32. Ya, my only video.
    Silahkan-silahkan.........

    BalasHapus
  33. he he he..... boleh juga mas andry. gerakan dari rock'n roll nya ga kalah sama Barata band... ekspresionism bukan hanya di lukisan... dimusik pun berlaku ya mbak Yul..? seperti juga saat kita menyanyi dalam hati lagu "Bento" .. mbah Gesang pun akan bergoyang. . ok khan?

    BalasHapus
  34. Ya betul juga. Anak saya yang satu ini dari kecil memang kalo nyanyi sudah seneng. Bahkan nyanyinyapun mesti dengan jingkrak-jingkrak, goyang-goyang dan tepuk-tepuk tangan. Halah!!

    Tapi di dunia nyata kesehariannya, dia sangat kalem dan berwibawa. Itu komentar temennya yang mengiringi dia ada di atas tuh.............

    BalasHapus
  35. Hello! I'm back again! The John Lennon of this video! Yeah, GO ROCK, GO ROCK, GO ROCK! PEACE & LOVE... Thank you for watching my performance at Plaza Pajajaran Studio, Jatinangor... Tempat itu historis lho, sebab SEKARANG UDAH TUTUP KARENA PLAZA PAJAJARANnya UDAH BUBAR. Nampaknya gak laku, kecuali studio musiknya. GO ROCK, PEACE & LOVE! Wassalam.

    BalasHapus
  36. Ngambek nih ye dipostingin di Mp bune.......? Maaf ya nak.
    Miss you so much!!

    BalasHapus
  37. Ngambek?? Enggak. Knapa mesti ngambek?? Apanya yang njengkelin?

    BalasHapus
  38. Oh ya udah. Toss dulu!! Terus cipika-cipiki. Sampa jumpa kapan-kapan!

    BalasHapus
  39. hehee..numpang comment ya tante
    klo saya yg main gitar di video ini tante,,heheee
    oh iya saya punya beberapa video andri, hanya saja koneksi internet saya terbatas jadi belum sempat upload..heheheuu..keren2 deh tante..you should be proud of him :)

    BalasHapus
  40. Silahkan........ silahkan kang Gupta,
    Iya 'kan temennya si jelek yang di video itu? Halah!
    Terima kasih ya udah mau berteman dengan dia. Moga-moga abadi dan lain kali kita bisa ketemuan beneran. Terima kasih juga udah mau nyamperin tante ngajak jadi temen.

    BalasHapus

Pita Pink