Kita pantas bicara
waktu diri kita dinisbikan
dan harga diri kita dilucuti
Sebab kita punya mulut
dan hati yang mengerti kepatutan
Ayo bulatkan kepal
Tekadkan niat
Melangkahlah
Menuju keniscayaan
Kita ini seuntai pita
Yang melingkar kencang di sanggul-sanggul rambut
Namun lembut
Sebab kita ini punya serat-serat sutera
Ayo tunjukkan kini
Bahwa kita bisa mencengkeram
menggenggam petaka
yang ditebarkan nasib kita
Melangkahlah, ya melangkahlah terus
Sebab kini telah sampai saatnya
Kita jadi pahlawan
untuk diri sendiri
Lalu mengikat mereka erat-erat
supaya tak lagi tergerai-gerai
melambai keletah
Sengajanya menisbikan kita
dan harga diri kita ke titik terendah
Seuntai pita
Adalah kita
Ulat sutera yang berharga
Dan perempuan yang punya makna.
(Puspa Bangsa disoroti surya pagi, enam Januari dua ribu sepuluh)
Hayuk majuuu pantang menyerah? Maju kemana Bunda?
BalasHapusSemangat bun!
BalasHapusMaju melawan para pejantan yang sering merendahkan keberadaan kita, para perempuan ini. Mau ikut?
BalasHapusYA, siap, graak!!
BalasHapusaku ikutan tante :)
BalasHapuspuisinya penuh semangat. klo nulisnya masih pake pena dan kertas, mungkin keliatan tekanan-tekanan guratannya di kertas :)
Heuheuheu..... si mas, bisaan aja, jadi malu sama pakar sastra dari Cikaret!
BalasHapus