Powered By Blogger

Minggu, 24 Maret 2013

SERENADA DALAM LEMBAH BIRU (38)






Konon orang-orang bilang Kemoterapi dan penyakit Kanker amatlah menyiksa. Selain rasanya yang menyakitkan, pasien pasca kemoterapi pun punya berbagai keluhan. Pusing dan mual-muntah adalah keluhan utama mereka. Belum lagi kulit menjadi kering, berikut rontoknya rambut. Efek samping dari kemoterapi inilah yang dijejal-jejalkan ke otak saya oleh banyak orang yang bersimpati kepada saya. Itu dilakukan baik lewat buku-buku maupun bahan bacaan yang berisi pengalaman pasien kanker maupun lewat telepon yang panjang-lebar mengungkapkan cerita mereka seputar pengalaman pasien kanker yang dikemoterapi.

Berhasilkah saya ditakuti-takuti begitu?  Nampaknya tidak. Sebab sampai seminggu setelah kemoterapi, saya alhamdulillah masih normal-normal saja. Hanya mengalami sedikit penurunan nafsu makan yang berakibat melorotnya lagi timbangan badan saya, serta rasa letih-lemah yang membuat kaki saya malas melangkah lebar-lebar. Sudah cuma itu pada mulanya.

Pada mulanya? Ya, selama seminggu kemarin saya tidak merasakan gangguan yang dikemukakan pasien pada umumnya. Sehingga saya masih bisa beraktifitas dengan normal. Terlepas dari nyeri di tumor saya, tak ada rasa lain yang minta perhatian.

Bahkan ketika saya berkunjung ke klinik dokter bedah umum yang menangani kemoterapi saya untuk pertama kalinya disebabkan dokter onkologi saya sedang bertugas ke luar negeri untuk enam minggu lamanya, saya dinyatakan sebagai pasien yang tangguh. Ketika saya minta penjelasan mengenai efek samping kemoterapi yang biasa muncul itu, dokter mengatakan biasanya sudah terasa segera setelah obat kemo masuk ke tubuh pasien. Artinya, dalam minggu pertama pun saya merasakan keluhan-keluhan itu. Termasuk rambut yang akarnya menjadi rapuh itu.

Tapi sebetulnya saya pun mulai mengalami gangguan juga, yang sayangnya terlupa untuk saya sampaikan kepada dokter saya itu. Yakni saya mulai terserang batuk-batuk di waktu tidur. Saya mencurigai ada bakteri yang masuk ke tubuh saya entah dari mana, sebab anak-anak saya alhamdulillah semua dalam keadaan sehat-walafiat. Boleh jadi bakteri itu terikut ketika saya pergi ke sinshe menumpang kendaraan umum beberapa hari yang lalu. Sebab waktu berobat ke sinshe, saya sama sekali belum batuk-batuk. Batuk-batuk ini biasa terjadi, begitu dulu saya diberitahu mantan penderita kanker payudara yang sudah menjadi seakan-akan kakak kandung saya, yu Wiwiet. Waktu bicara begitu, yu Wiwiet menyuruh saya untuk memakai masker penutup hidung dan mulut setiap hari baik di rumah apalagi di luar rumah. Sebab kondisi tubuh pasien memang rawan sakit akibat melemahnya sel-sel sehat yang ikut tergempur obat kemoterapi juga sel darah merah yang turun drastis.







Pagi hari kesembilan sehabis kemoterapi saya terbangun dengan nyeri di tenggorokan saya. Tapi saya tidak batuk-batuk hebat, pun hidung saya tidak berair. Meski begitu saya tahu, saya terserang virus influenza akibat saya tak menjaga diri dengan baik. Padahal saya sudah tidak melakukan perjalanan ke luar rumah sama sekali, bahkan hanya sekedar untuk urusan ke warung di seberang halaman.

Salah saya juga, selama kemoterapi ini onkologis saya menganjurkan saya untuk makan buah banyak-banyak dan minum air putih. Begitu juga soal asupan juice buah yang saya konsumsi sejak pertama saya berobat ke sinshe tetap dianjurkannya. Namun saya keliru jalan. Saya tetap makan buah dalam kondisi didinginkan terlebih dulu di koelkast. Begitu pun dengan juice buah yang saya asup selalu saya simpan di dalam koelkast sebelumnya. Sebab entah mengapa, saya lebih suka dalam keadaan dingin yang menurut saya menyegarkan untuk melawan  rasa panas di tubuh saya. Oh ya, kata mereka yang pernah menjalani kemoterapi apalagi radiasi untuk membabat habis sel-sel kanker, tubuh pasien sering terasa panas. Konon menurut tulisan yang pernah saya baca, hal demikian juga terjadi terhadap orang-orang yang mengonsumsi ekstrak daun sirsak (teh sirsak) seperti yang suka saya minum. 

Sirsak baik buahnya apalagi daunnya telah diakui sebagai salah satu bahan kemoterapi yang cukup ampuh. Sebagaimana halnya dengan kulit manggis yang ekstraknya dibuat sedemikian rupa sehingga kemudian diproduksi massal dan dijual sebagai minuman sirup maupun kapsul obat tradisional.



Kedua buah-buahan itu merupakan buah tropikal yang amat mudah didapat sekarang ini karena sedang musimnya. Setahu saya sih, sirsak berbuah sembarang waktu. Tapi buah manggis memang musiman. Jika sedang banyak begini, sekilo harganya sekitar tujuh ribu lima ratus hingga sepuluh ribu saja, tergantung besar-kecilnya buah. Saya cenderung menyukai yang kecil-kecil sebab sekalipun kecil rasanya manis dan tentu saja bijinya pun kecil.

Seorang teman saya yang bersuamikan tentara punya cara untuk mengawetkan kulit manggis ini agar siap dibuat ekstraknya kapan saja. Menurutnya, kulit manggis dicuci bersih kemudian dijemur hingga kering. Jika kelak akan digunakan tinggal direbus dengan banyak air hingga surut dan cukup untuk diminum. Sebagai pemanisnya dia biasa menggunakan madu. Meski begitu yang terbaik tentu saja dari kulit manggis segar, bukan yang diawetkan begitu.

***

Dari dokter saya cuma memperoleh obat penahan rasa nyeri (pain killer), obat anti mual dan asam folat yaitu vitamin B-6 yang berguna untuk menjaga kondisi sel darah merah (Haemoglobin/Hb) di dalam tubuh pasien kanker. Sebab katanya, obat-obat kemoterapi cenderung merusak sel darah merah meski manfaatnya untuk membunuh sel kanker baik. Karena itu, saya tetap pergi ke sinshe untuk diterapi sekaligus makan obat-obat herbal pemberiannya yang jelas-jelas tak diberi oleh dokter onkologi.

Waktu selesai menerapi saya dengan totok syaraf, dia mengatakan Hb saya masih sangat baik. Tapi bengkak tumor saya tidak kunjung mengecil, bahkan cenderung membesar. Untuk itu saya diberi obat penghambat bengkak tumor saya serta vitamin penambah stamina saya. Obat yang terakhir ini sejak dulu memang sudah rutin saya minum sehingga hasil test laboratorium sebelum saya dikemoterapi baik semua. Di samping itu, saya tetap mengonsumsi obat yang diklaim sebagai anti kanker oleh sinshe. Hanya saya mengonsumsinya berselang dua jam setelah saya makan obat dokter. Ini terbukti tak membawa pengaruh buruk terhadap badan saya. Begitu pun yang terjadi pada pasien kanker indung telur yang sudah dinyatakan sembuh yang saya baca dari buku yang disusunnya sebagai penyemangat para penderita kanker lainnya. Meski herbal yang dikonsumsinya bukan herbal Cina, tetapi katanya dia tetap segar dan siap menghadapi kemoterapinya yang panjang itu.

Hari ini saya istirahatkan saja tubuh saya baik-baik di atas kasur. Saya tetap berharap bahwa saya tidak jadi batuk-batuk. Dan karenanya saya siap menahan keinginan saya untuk melawan penyakit mengerikan ini. Ayo, siap tempur dan siapkan semangat hidup baru yang jauh lebih sehat selagi kita masih boleh menginjakkan kaki di dunia ini!

(Bersambung)

17 komentar:

  1. semoga batuknya lekas sembuh ya bun..
    emang bener kalo di kendaraan umum tanpa kita sadari membawa bakteri..
    aku aja kalo pulang dari Rumah Sakit malah kadang kena flu, ya itu kena paparan para pasien di sana..
    makanya kadang kalo ke RS sekarang aku suka pake masker, soalnya kalo udah kena suka lama sembuhnya :(

    be well, bun...*peyyyuk*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya nak Ay, tadi akhirnya saya ke dokter umum minta obat batuk, soalnya kalau beli di toko takut ngasal, nanti malah tabrakan sama obat-obat yang lagi saya minum.

      Mendingan tutupan sekarang mah ya? Sampe anak saya bilang ibunya hari ini kayak perempuan bercadar. Tapi ben wae lah, yang penting bisa menghindari bakteri di tempat terbuka.

      Peluk balik, udah sehat belum? Istirahat total dan jaga makanan itu yang terbaik dari pada ususnya bolong. Soalnya teman saya SMP dulu ada yang thypus sampe ususnya bolong. Bukan lagi nakut-nakutin lho, cuma ingat aja sama dia.

      Hapus
  2. istirahat ya bun. saya berdoa semoga batuknya cuma numpang lewat saja.

    semangat bunda!

    salam
    /kayka

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya pake istirahat sama sekali nggak ke luar rumah pun nggak ngapa-ngapain termasuk nggak ke sinshe, eh, mulut saya langsung mingkem :-) Cespleng tuh obat dan istirahat.

      Hapus
  3. lah mbakyu napa minum yang dingin2 gitu.. lagi pancaroba gini banyak yang flu deh mbak.. kemanamana pake masker deh jadinya..
    itu manggis kan lagi musim dan lagi murah, kulitnya dikerok saja, jangan sampai terkerok yang kulit hitamnya, 3 atau 4 kerokan kulit manggis diblender dengan gula atau susu kental manis dan segelas air.. enak deh..

    btw, mbakyu, barusan baca grup alumni babe di rumah sebelah, ada cerita penipuan atas nama omyono, jadi lapor sekalian deh kisahnya mbakyu.. temannya mbakyu kayanya kena tipu deh.. omyono bilang ga pernah telpon minta dana, dan yang nelpon pasti berlogat batak? jadi mo tanya mbakyu, kemaren yang nelpon logatnya gimana mbak?

    hadoh ga bisa private ya dimari?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oh ya? Untung saya waspada. Saya udah curiga, wong perasaan saya nggak kenal sama pak Suyono kok. Tapi yang nelepon logatnya Jawa sih. Yang ketipu siapa ya? Jadi penasaran deh. Terima kasih ya infonya.

      Hapus
    2. iya omyono marah namanya dipake buat hal yang tidaktidak, begitu juga nama tri sutrisno, banyak deh pake nama pejabat dan yang jadi sasaran itu juga pejabat cuma beda instansi..

      Hapus
    3. Kakayknya yang ketipu dari Kemenlu itu istri purnakaryawan Dubes yang suaminya sudah meninggal, namanya Ibu Im HS. Waktu penipu itu nelepon saya, dia nyebut nama bu Im. Dia bilang beliau ambil jam yang dibilang mau dihadiahkan itu, tapi nyumbang ke yayasan sekian puluh juta. Payah deh! Tapi saya nggak berani ngecek sendiri ke bu Im lah, cuma kira-kira aja.

      Waktu saya tolak, saya bilang nggak ada uang, dia maksa, sumbangannya boleh sepunyanya uang. Tetap saya nggak bisa ngasih, dia maksa lagi saya disuruh nunjuk orang lain. Saya tunjuk pak Irjen Kemenlu ketakutan dia, ngakunya udah diambil yang mau dihadiahkan ke pak Irjen, terus dia tutup teleponnya gitu aja hahahaha.....

      Jadi saya tepat lah nunjuk Irjen Kemenlu atau tadinya kalau nggak mempan saya mau nunjuk pak Sekjen sekalian halah! Ngeper juga dia kena gertakan nyonya janda.

      Hapus
    4. jadi penasaran sama ibu IM HS itu mbak, beneran ditipu? semoga ga banyak ya..
      coba kalu ada yang nelpon gitu lagi dari instansi apa entah, tinggal bilang hubungin pak sekjen..

      Hapus
    5. Saya pikir sih beneran, soalnya bu Im sudah sepuh, usianya tujuh puluh tahunan gitu.

      Kalau cuma Sekjen mereka nggak seberapa ngeper. Lha tapi begitu nyebut Irjen, takut dong mereka soalnya Irjen bakalan kirim tim inspektorat alias inspektur yang mereka anggap handal nanganin soal penipuan termasuk penggelembungan dana gitu itu lho. Saya cerita sama teman-teman mereka bilang saya pinteran dibandingin yang mau nipu. BTW yang nipu ke saya orang Jawa, pake logat Jawa bukan logat Batak. Kayaknya dia udah survey dulu saya orangnya kayak apa. Tapi masa' iya sih kadal mau dikadalin juga???

      Hapus
  4. bu julie, akhir2 ini saya baca2 ttg juice dan pengobatan penyakit. paling banyak memang yg mengobati penyakit kanker.

    salah satu syarat penting adalah jangan makan gula, karena gula dan karbohidrat lainnya adalah makanan bagi si kanker. selain itu, ada penelitian puasa 2 hari sblm kemo, efek kemonya lebih baik, karena puasa 2 hari itu melemahkan si tumornya juga (kekurangan makanan).

    ini contoh fruit & vegetable juice http://www.chrisbeatcancer.com/the-raw-vegan-diet/

    pernah dengar tentang gerson therapy bu? bikinan dr.gerson. kalau belum, nanti saya carikan resep2nya.

    salam semangat, bu!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Assalamu'alaikum nak Onit, apa kabar? Terima kasih linknya, sayang nggak kebuka. Saya selama ini memang minum juice tapi saya mula-mula nggak tahu, saya pakai gula pasir biasa campur madu atau kurma. Sekarang saya kegemukan, jadi saya ganti dengan gula diet TS itu lho tetap campur madu atau kurma.

      Terima kasih tentang saran puasanya. Okay deh saya coba ikuti ya. Walau kalau kata mereka sih, justru sebelum kemo mesti makan yang banyak, terutama makanan bergizi tinggi karena itu sumber energi yang dicadangkan untuk efek sehabis kemo.

      Salam semangat juga jeng, salam sehat dan salam kangen! Rumah mayanya sekarang di mana?

      Hapus
    2. bu julie, coba link-nya saya pasang lagi..
      klik di sini

      wah, bu.. justru jangan makan gula karena itu sumber energi buat si tumornya. saya minum juice gak pakai gula karena sudah manis. wortel kan manis, bu? coba di awal pakai wortel dan apel, karena itu termasuk buah2 yg manis.

      soal puasa, bukan seperti puasa ramadan ya bu. sahur & buka tidak boleh dianggap sebagai makan besar.. dan siang2 juga tetap minum (air atau jus buah tanpa gula, jangan teh/kopi) untuk kesegaran tubuh.

      rumah baru bukannya saya udah kabari? hehe.. coba diklik lagi itu di nama saya. itu lgsg ke posting tentang jus.

      Hapus
    3. Oh gitu ya? Kata sinshe saya dan berbagai sumber bacaan sih, yang mengandung antioksidan tinggi itu yang baik untuk penderita kanker. Dan wortel tidak termasuk di dalamnya.

      Sekarang linknya bakalan kebaca deh kayaknya. Sebentar lagi saya langsung meluncur ah. Sekali lagi terima kasih, selamat menikmati awal musim semi ya.

      Hapus
  5. Ayo tetap semangat Bu, saya senang tahu Ibu juga mengkonsumsi sirsak dan kulit manggis yang sdh terkenal berkhasiat bagus ini. Semoga segala jalan yang telah diikhtiarkan ini berbuah manis semanis buah sirsak dan manggis ya Bu (^_^)

    BalasHapus
  6. Smg batuknya cepet kabur ya bun
    Maskernya apiiiik :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sudah ngilang lagi sih, cuma ya buat jaga-jaga saya pelihara obat batuk jadinya. Dan yang kemarin saya makan itu yang cocok. Maskernya saya nyomot di suatu tempat kok xixixixixixi.......

      Hapus

Pita Pink