Jangan lagi panggil namaku
Sebab kereta telah lama berlalu
Perjalanan tiada mungkin terhenti
Di kelok waktu yang membuahkan angan-angan
Aku sudah pergi
Membawa harap yang belum lagi pasti
Dan terus mencari
Apa yang jadi kebenaran sejati
padaku.
Pada akhir hidupku kutemukan sangsi
serta keraguan teramat berat
Akan kehidupan yang senantiasa sarat dilakoni
Pembual-pembual kelas satu
Yaitu mereka yang tanpa sungkan
Berpesta ria di tengah manusia-manusia sengsara.
Tolong jangan panggil namaku.
Keretaku tak akan pernah kembali
Ke tengah-tengah gelanggang
Yang seakan-akan cuma rumah sandiwara.
(Vienna, 11.09.93 di sudut Werthemstein Park
Diperbaharui di Singapura, pertengahan 2004
Dan dimaknai kembali di Bishopscourt, Cape Town, malam hari 13.04.09)
Sangsi itu... telahkah ditemukan yang lebih hakiki untuk dijalani?
BalasHapussarat makna...
BalasHapuskarena melihat sejuta wajah yg berbeda rupa?
Belum, sebab saya tak mudah percaya begitu saja............
BalasHapusKarena melihat pentas sandiwara di kampung yang sengsara.
BalasHapusmereka menunggu kiprah mbak julie...
BalasHapus:)
*Ayo, kembali kemari...hehe
Ya, saya akan segera kembali. Tinggal nunggu proses mas.
BalasHapuswah..senangnya.
BalasHapusPertiwi bertambah nadinya, dengan hadirnya satu kartini lagi
:)
Kartini yang masih terus mencari jati dirinya mas, jadi belum banyak manfaatnya hehehe.....
BalasHapus