Di bilik pengakuan dosa
Menatap hati lurus ke sorga
Menyiksa kata
Menguak nurani yang pernah alpa
: "Ave Maria!"
Inilah saat Tuhan berhadapan pandang
Mencari makna
Kejujuran yang seharusnya ada
Terpulang tanya
pada siapa
yang pernah jatuh dan cedera
Adakah kesucian itu akan abadi
: "Ave Maria!"
(In memoriam S. Elizabeth
yang pernah hadir dan mengukir mimpi bersamaku)
Di sini cinta ini pernah bersemi bersamamu, cantik
Ave Maria tuh sapa?
BalasHapusPenolongnya si cantik Elizabeth.
BalasHapus"Kejujuran yang seharusnya ada
BalasHapusTerpulang tanya
pada siapa"
tanyakan kembali kejujuran itu pada Hati Nurani mu, gitu kan bun ?
Bukan "Ave Maria"-nya Idrus?
BalasHapuspuisi yang kontemplatif,
BalasHapusmengajak saya untuk memaknai setiap aksaranya,
pun, ada genangan kenangan yg seolah masih basah
menyapa sang pembuatnya.
*semoga Elizabeth damai disisiNya
"Ave Maria" kupikir lagu di gereja?! bingung...
BalasHapusIya, hanya hati nurani yang paling benar dalam mengungkap suatu makna dalam langkah kehidupan manusia. Hehehe..... seratus nih zus Krisna!
BalasHapusBukan, karena saya nggak yakin apakah dia jalan ke Roma?!
BalasHapusYang jelas dia dipeluk dalam pelukan Tuhannya.
Saya lagi kangen sama dia............
Bersahabat nggak mengenal suku, bangsa, dan nggak juga mengenal perbedaan keyakinan 'kan?! Asal sudah "klik" yang nyantel.
Puisi yang tergurat saat kenanganku berkelebat
BalasHapusdengan rindu yang sarat menyengat.
Terima kasih sudah mampir mas Suga.
Kalau bingung, kenalan dulu yuk, annti saya kasih tahu.
BalasHapusbingung yung.... ave maria bukane wes meng singapur kerja nang toko
BalasHapusDudu sing kuwe tuli Siti Mariyah.
BalasHapusCeritanya persahabatan ta bu? saya sering nggak ngerti makna dibalik puisi ibu hehe,, bahasanya ketingian buat ku
BalasHapusIya, saya lagi inget sama almarhumah sahabat saya orang Katholik. Semasa hidupnya suka saya antar ke gereja, dia bilang mau buat pengakuan dosa. Eh nggak tahunya habis itu beberapa tahun kemudian dia wafat. Jadi dia wafat dalam keadaan bersih, kayaknya sih gitu.
BalasHapusKetinggian ya? Aduh maaf. Saya lagi kepengin nyastra beneran nih.
Puisi yg sarat akan makna...arti seorang sahabat..yg pernah mewarnai hari mengukir sepi...I love thie poem!!!
BalasHapusIya, dia telah pergi mendahuluiku. Terima kasih ya mbak Elty.
BalasHapusSaya lagi kepengin nyastra beberap[a waktu belakangan ini. Nyastra yang bener-bener nyastra bukan asal-asalan seperti sebelumnya hehehe.....
Ada dorongan dalam diri yang mengharuskan saya berbunyi dalam bait-bait sastra tuh.
Wah...gak sabar menunggu karya berikutnya dari Sang pujangga...selamat berkarya dan mewarnai dunia sastra indonesia...
BalasHapusada lagu jadul yg liriknya
BalasHapus'ave maria.."
"Ave Maria............
BalasHapusYou by my side and I could feel up
I closed my eyes and I could see up
We're on the way to say I do
My secret dreams are have comes true........."
Kalau nggak salah gitu. Tolong tanya itu yang di atasmu, sahabat saya penyanyi asli dari Batam! Wui, tante Elty, tolong tanya mas Papank!
hiks, susah ngartiinnya tante :(
BalasHapusapa ini bersambung atau sambungan yah? coz kaya ada bagian yang hilang (sok tau mode on)
Nggak kok ini berdiri sendiri. Saya tiba-tiba teringat almarhumah sahabat saya yang suka saya anter masuk Kathedral dan basilica untuk "ngaku dosa'. Dan doanya disitu dikabulkan Tuhan.Sayang dia nggak panjang umur.
BalasHapus