Melewati bentangan waktu
Aku terbujur kaku
Karena kendala rindu
Asyik menyeru-nyeru
Terburailah jiwa
Di cerana masa
Menguraikan cinta
yang jadi selaksa duka
dentang-dentang durjana
Penggalan hidup
yang kaya dusta
Di album cerita
Iman tanpa makna
Telah berlalu
begitu saja
Ingin kuberlari
Untuk menyudahi
Rangkaian-rangkaian hidup
Lalu hendak kututup
pendar-pendar hariku
Biar waktuku
Bertaut ampunan
Ketika kelak kusampai
di ribaan
Tuhanku yang Agung.
*dituliskan di bogor, lima agustus duaribu sepuluh*
Mantab....Mengampuni semua Dosa sebelum terlambat. I like it somuch.
BalasHapusKadang kita (termasuk saya) lupa menghisab diri sendiri dalam aliran kehidupan....
BalasHapusMenjelang Ramadhan kan saya harus mawas diri dan menilai kembali kesalahan masa lalu mana yang harus saya perbaiki dan mintakan ampunan-Nya.
BalasHapusDanke schoen liebe Ruudy!
mengapa berlari
BalasHapusjika bersemayam doa dalam sila pertapaan raga
sementara jiwa berkelana
kita tetap berjalan dalam lintasan kereta waktu ke depan.
dalam bimbinganNYa yang kita tangkap dalam tanda-tanda
dalam bayang-bayang
dalam semesta yg sekarang, disini....
Semoga sajak tanpa makna ini bisa mendatangkan niat untuk menghisab diri sebelum mulai dengan putaran kehidupan baru setahun ke depan ya kang.
BalasHapusMaafkan saya lahir dan batin, selamat menyiapkan diri menjalankan ibadah bulan suci. Jumuwah mubarak kang!
Duh cantiknya puisi mu nak Wiwik.
BalasHapusIya kita nggak perlu lari tapi perlunya memperbaiki diri ya nak?
Maafkan saya lahir dan batin, semoga Ramadhan mulia ini membawa kita kepada fitrah diri yang suci seperti sediakala. Selamat mempersiapkan Ramadhan dan juga selamat hari Jum'at.
Ririen udah sehat lagi belum?
ternyata bunda juga pandai menulis puisi...
BalasHapussy lg sedih berat bu, td pagi positif bocor, jd puasa pertama bs dipastikan lewat...:((
BalasHapus*smg ibu trs diberikan kesehatan ya
Atas nama jandra22 : "Ah, enggak lah, saya mah dari dulu kalau nulis apa aja dan asal aja, jadi nggak pandai. Lagiannya saya bukan anaknya pa' Enday. Haahahaha.."
BalasHapusNak Wiwik : Amin-amin-amin. Semoga selesai sebelum malam pertama tarawih.
BalasHapusSama-sama, Bu. Saya dan keluarga memohon maaf atas segala salah dan khilaf selama ini.
BalasHapusSelamat menjalankan Ibadah Puasa yah Bunda Julie :)
BalasHapusPuasa tinggal beberapa hari,Kami menghaturkan selamat berpuasa,semoga amal ibadah kita diterima Allah SWT,Amin.
BalasHapusTerima kasih ya cik Kristin cantik. Selamat akhir pekan bersama si buah hati.
BalasHapusSemoga bahagia.
Sami-sami mbakyu. Saya dan anaik-anak mohon dimaafkan lahir dan batin serta mendoakan semoga ibadah mbakyu sekeluarga tahun ini lebih baik lagi dibandingkan yang sudah lalu.
BalasHapusIndah sekali untaian kata-katanya Bunda :)
BalasHapusAh, jangan ngeledekin deh. Biasa aja lah, karena yang bikin kan orang biasa, nenek-nenek katrok pula! Terima kasih mbak.
BalasHapusDuh maaf, nggak berani saya meledek Bunda. Bunda selalu merendah, tapi puisinya memang bagus. Smg selalu sehat ya bunda
BalasHapusoh jandra22 itu blog puisinya bunda julie, pantesan HS nya koq mirip bunda. Puisinya bagus
BalasHapusAduh teteh Lia, bukan hanya puisi, ini sastra-sastraan, tapi nggak bermutu kok.
BalasHapusHS-nya dibikinin teh Winny dari HS yang ini.
Mirip ya? Kasih acungan jempol atuh untuk teh Winny.
Oh ya kalau nyari novel, cerpen dan sejenisnya adanya di sini ya, tapi kayaknya mesti jadi kontak dulu baru kebuka semuanya.
Nuhun pisan atas apresiasinya untuk nini-nini bodo.