Powered By Blogger

Minggu, 30 Mei 2010

SUP KACANG MERAH DENGAN CEKER AYAM

Description:
Sup ini merupakan sesuatu yang sangat mudah dibuat, namun bergizi dan tentu saja lezat. Setidaknya begitu kata keluarga saya.

Saya memanfaatkan kaldu ayam "Royco" untuk memasaknya, walau saya rasa kaldu apapun bisa dipakai.

Ingredients:
Kacang merah setengah kilogram, ceker ayam setengah kilogram, lima batang wortel, seikat daun bawang dan seledri, sebutir tomat diiris-iris.

Bawang goreng dan emping sebagai pelengkap.



Directions:
Mula-mula potong kuku-kuku ceker ayam, kemudian cuci bersih dan taburi sedikit merica bubuk. Rebuslah hingga setengah matang. Jika sudah setengah matang, masukkan empat bungkus kaldu ayam "Royco" dan kacang merah lalu masaklah hingga masak benar dan empuk. Setelah itu baru masukkan wortelnya dan masak hingga empuk. Rajang-rajang daun bawang dan ikat batang-batang seledri kemudian campurkan ke dalam sup sebelum diangkat. Menjelang dihidangkan baru masukkan potongan-potongan tomat.

Sajikan panas-panas, lebih sedap jika ditaburi bawang goreng dan emping.

DENDENG BALADO

Description:
Libur akhir pekan yang cukup panjang minggu ini membawa berkah, berupa berkumpulnya keluarga di rumah saya. Sudah lama saya malas memasak yang merepotkan, karena itu saya sajikan "Dendeng Balado" dengan resep yang paling sederhana, namun ternyata sanggup mengundang selera keluarga saya. Inilah caranya.

Ingredients:
Daging diiris tipis seperti kertas (minta kepada tukang daging di pasar diiriskan untuk dendeng) 1 kg, merica bubuk sedikit, air jeruk nipis setengah butir, garam sejumput.

Untuk sambalnya siapkan : Cabe giling kasar satu ons (biasanya kata penjualnya sudah digarami), cabe merah lima buah dibuangi bijinya kemudian dibelah-belah jadi empat memanjang, satu ons bawang merah, dua lembar daun jeruk, dan setengah butir air jeruk nipis, serta minyak goreng.

Directions:
Mula-mula cucilah daging, setelah itu lumuri dengan air jeruk, merica bubuk dan garam. Aduk-aduk dengan tangan supaya merata, lalu diamkan kira-kira lima menit. Setelah itu direbus dengan air yang banyaknya menutupi potongan daging sampai airnya habis. Angkat, tiriskan dan goreng hingga kering.

Kemudian kerjakan sambalnya. Ambil minyak untuk menumis, gorenglah cabai merahnya, dan sisihkan. Kemudian tumis cabai gilingnya, setelah masak masukkan bawang merah giling dan daun jeruk, tumis terus sampai harum. Terakhir masukkan air jeruknya, dan gongseng hingga rata. Icipi apakah sudah asin, sebab biasanya tukang giling bumbu sudah menggarami cabai gilingnya.

Kemudian matikan api, dan campurkan daging ke dalam sambal tadi bersama dengan cabai iris yang sudah digoreng itu. Rasanya pasti pas, lagi pula cara pengerjaannya sangat sederhana tanpa harus dijemur di panas matahari.

Dendeng balado ini tahan beberapa hari dan enak dimakan bersama nasi hangat. Cocok juga disantap bersama sup kacang merah-ceker ayam yang saya hidangkan juga kemarin.

Selasa, 11 Mei 2010

MENJELANG MALAM

Menyeruak senja
Menjalin lara
Merangkai duka
Membingkai nestapa

Hampa
adalah tebaran merana
Yang diwarnai sepi
dari diri yang ternista

Sudahkah baju
bersulam ilmu
Yang satu padu
Menjahit Asma-Mu
di relung kalbu
yang sarat ragu

Harinya sudah dekat
Melintas waktu
Mencari kamu
dan membawamu
ke tanah baru
Suratan hidupmu
segera lalu

Bersiaplah! Segera!

(Dendang musim kemarau tua, duabelas Mei duaribusepuluh)

Senin, 10 Mei 2010

LELAKI DENGAN MERIAMNYA

Lelaki yang setia menyimpan kebohongannya itu
Tengah mengulur waktu menuju ke surga
Dengan mengukir kisah-kisah di tanah basah
Dan melambatkan laju kerandanya menuju ke sana

Dia yang fasih menyampaikan sejuta dustanya
Menebarnya lewat mata yang jalang penuh bernyala-nyala
Lagi pun bibirnya basah tak kering dari kisah
yang kental beraroma resah

Manusia yang tak setia pada kebaikannya
Asyik mengisap candu yang dihidu semau-mau
Karena telah dipungutnya dosa dari tumpahan kotoran dan debu jalanan
Sebagai bekal dirinya menyambut malam berkabut duka
Di ujung senjanya
Pada sebentuk cerana terisi kuburan dosa.

(Elegi hati yang patah)

Semburat jingga di ufuk-pun sirna

Kota Kenari, sepuluh Mei duaribusepuluh
Pita Pink